
Sumber: hamzahbatik.co.id
Hai sobat Wisata Loji! Kalian tentu sempat dengar nama brem, kan? Nah, brem merupakan salah satu peninggalan kuliner khas Indonesia yang memiliki rasa unik serta cerita panjang di baliknya. Tidak hanya lezat, brem pula menaruh nilai budaya yang dalam, paling utama untuk warga Jawa serta Bali. Ayo, kita kupas lebih dalam tentang brem yang menggugah selera ini!
Brem, Oleh- Oleh Legendaris dari Madiun serta Bali
Brem umumnya diketahui selaku oleh- oleh khas dari 2 wilayah: Madiun di Jawa Timur serta Bali. Walaupun bersama diucap brem, keduanya mempunyai perbandingan wujud serta rasa. Di Madiun, brem lebih diketahui selaku santapan padat yang berupa kotak kecil bercorak putih kekuningan, sebaliknya di Bali, brem umumnya muncul dalam wujud cair ataupun minuman fermentasi. Unik banget, kan?
Proses Pembuatan Brem yang Penuh Ketelatenan
Membuat brem tidak dapat praktis, sobat. Prosesnya diawali dari fermentasi tape ketan sepanjang sebagian hari. Sehabis tape matang, hendak diperas serta diambil sarinya. Sari tape inilah yang nantinya jadi bahan bawah brem. Buat brem padat, sari tape hendak dimasak serta didinginkan sampai membeku. Sebaliknya brem cair hendak difermentasi lebih lanjut sampai menciptakan minuman dengan kandungan alkohol ringan.
Rasa Asam Manis yang Menggoda Lidah
Salah satu keunikan brem merupakan rasa asam manis yang timbul secara natural dari proses fermentasi. Campuran rasa ini menghasilkan sensasi yang berbeda dibanding santapan ringan yang lain. Untuk sebagian orang, rasa brem dapat jadi nostalgia masa kecil ataupun apalagi menegaskan pada kampung taman.
Nilai Budaya dalam Sajian Brem
Brem bukan semata- mata kemilan ataupun minuman, tetapi pula memiliki nilai budaya yang kokoh. Di Bali, brem cair kerap dipakai dalam upacara keagamaan Hindu selaku persembahan. Sebaliknya di Jawa, paling utama dalam tradisi Jawa kuno, brem dipercaya mempunyai kekuatan simbolis buat mempererat persaudaraan ataupun selaku lambang kesuburan dalam perkawinan adat.
Brem serta Popularitasnya di Golongan Wisatawan
Tidak dapat dipungkiri, brem saat ini jadi oleh- oleh terkenal yang kerap diburu turis. Banyak toko oleh- oleh di Madiun ataupun Bali yang menjual brem dalam bermacam kemasan menarik. Apalagi sebagian produsen mulai meningkatkan brem dalam wujud modern, semacam brem cokelat ataupun brem rasa buah. Inovasi ini membuat brem senantiasa relevan di tengah tren kuliner kekinian.
Isi Gizi serta Khasiat Brem
Walaupun tidak banyak dibahas, brem mempunyai isi nutrisi dari hasil fermentasi tape, semacam probiotik yang baik buat pencernaan. Tetapi pasti saja, sebab brem padat memiliki lumayan banyak gula, senantiasa bijak ya dalam komsumsi. Buat brem cair, isi alkoholnya umumnya ringan, tetapi senantiasa butuh dicermati untuk yang menjauhi minuman fermentasi.
Inovasi serta Kreasi Produk Brem Masa Kini
Dengan terus menjadi berkembangnya industri santapan, brem saat ini tidak cuma disajikan dalam wujud tradisional. Sebagian UMKM serta pengusaha muda mulai mencerna brem jadi santapan kekinian. Terdapat yang membuat brem jadi topping es krim, isian roti, ataupun apalagi dijadikan saus unik buat kemilan lain. Kreativitas ini membuat brem terus menjadi diminati oleh generasi muda.
Panduan Menaruh serta Menikmati Brem
Brem padat hendaknya ditaruh di tempat kering serta sejuk supaya teksturnya senantiasa renyah. Jika brem cair, simpan di lemari es buat melindungi rasanya senantiasa fresh. Dikala menikmatinya, kalian dapat menyandingkan brem dengan teh hangat ataupun kopi getir supaya cita rasanya lebih balance serta tidak sangat manis.
Kenapa Brem Layak Dicoba Paling tidak Sekali
Jika kalian belum sempat coba brem, saatnya kalian masukkan santapan ini ke dalam catatan harus coba! Tidak hanya rasanya yang unik, brem pula bawa pengalaman budaya yang tidak sering ditemui dalam kemilan lain. Terlebih jika kalian pecinta kuliner tradisional, brem merupakan simbol gimana rasa serta sejarah dapat bersatu dalam satu gigitan.
Kesimpulan
Brem bukan semata- mata oleh- oleh ataupun kemilan biasa, tetapi pula bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang pantas dilestarikan. Dengan rasa yang khas serta proses pembuatan yang penuh pengabdian, brem layak menemukan tempat di hati para pecinta kuliner lokal. Jadi, kapan kalian terakhir kali mencicipi brem?